Dari hal yang tidak bermanfaat sampai yang bernar-benar tidak bermanfaat. (sebisaku kutulis)

Me

just want to walk around the world

Beberapa minggu yang lalu, umat Islam di seluruh dunia digemparkan oleh film kontroversial yang menghina Nabi Muhammad SAW besutan Nakoula Basseley Nakoula, The Innocence of Muslims. Isi film sebagian besar merendahkan dan melecehkan seorang Nabi besar Muhammad yang membawa ajaran rahmatan lil ‘alamin ini bagi umat Muslim ini. Alhasil, demonstrasi besar-besaran terjadi dimana-mana. Bahkan sampai memakan korban materi juga korban jiwa yang tidak sedikit. Demonstrasi penolakan secara keras ini masih tetap berlangsung sampai detik ini.

Sebagai umat Muslim, pastilah merasa tersentil secara emosional oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. Memang, di negara barat seperti Amerika, hal tersebut bukan termasuk tindakan yang melanggar hukum karena demokrasi liberal disana membebaskan para pelaku yang dianggap berperilaku SARA tersebut. Tidak ada tuntutan hukum. Hillary Clinton pun menuturkan demikian. Sedang di negara kawasan timur, hal itu memang dianggap melanggar hukum karena pelecehan dan penodaan agama sangat berat hukumannya.

Di Indonesia sendiri, perilaku semacam itu sudah pasti menyeret para pelakunya menginap di hotel prodeo. Kemudian, menyikapi masalah seperti ini, yang memang memicu emosi besar-besaran sebagian umat Muslim dunia, tidak bisa dilakukan secara serampangan dan sembarangan. Tetap memerlukan kepala dingin untuk menanggapinya. Memang tidak bisa dipersalahkan ketika banyak kecaman sana sini yang semakin memanas dan menuntut pembuat film tersebut dihukum mati. Tetap saja, menyikapi dengan bijak itu sudah seharusnya yang dilakukan oleh umat Muslim. Jangan sampai stigma Islam sebagai agama yang intoleran dan agama teroris terangkat lagi.

Sebenarnya, hal semacam ini adalah ujian bagi umat Muslim dan umat beragama lain untuk mencoba sabar dan tawadhu’ dalam menghadapi penghinaan dan perlakukan semena-mena dari orang lain. Nabi sendiri sudah mencontohkan bagaimana sabarnya beliau ketika mendapat penghinaan dari saudara dan kaumnya sendiri ketika mengemban tugas menyebarkan din Alloh yang membawa rahmat bagi semesta ini. Dilecehkan seperti apapun, beliau tetap sabar. Tidak pernah marah apalagi sampai mengacungkan pedang mengajak berperang. Tidak pernah terjadi sama sekali.

Dalam Alqur’an dan al Hadits sudah banyak dijelaskan bahwa termasuk amalan utama adalah ‘Jangan marah! Jangan marah! Jangan marah!’. Ketika ada penghinaan, kita harus bisa legowo dan menganggap mereka itu termasuk kaum-kaum yang tidak mengerti. Yang harus kita lakukan adalah dengan memberi pengertian kepada mereka bahwa Islam tidak seperti yang mereka katakan. Bukankah surah Ali Imran ayat 159 menjelaskan ‘Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…’?

Mengenai masalah ini, sebenarnya tidak jauh dari hukum kebebasan berpendapat dan sangat terkait erat dengan masalah HAM nantinya. Disini, kebebasan oleh negara-negara sekuler Barat memang terkadang dimaknai secra bebas sebebas bebasnya dan beyond border. Mereka menganggap ini freedom of expression. Sehingga, seringkali menabrak aturan-aturan seperti norma di dalam masyarakat. Negara barat seperti Amerika, Inggris, Prancis dan Jerman memang punya perbedaan pandangan moral yang cukup jauh dari negara-negara timur terkait kebebasan. Secara nalar, suatu penghinaan itu memang tidak bisa dengan mudah diterima begitu saja. Siapakah dia antara kita yang mau dihina? Pastinya tidak ada.

Demokrasi yang sedikit kebablasan di Barat memang tidak bisa kita tentang sepenuhnya karena itu terkait hak eksekutif masing-masing negara yang diatur dengan undang-undang. Jika kita tidak menyetujui paham yang dianut mereka, itu sudah sangat wajar. Karena sudah jelas, nilai-nilai ketimuran kita bisa dibilang lebih unggul dari mereka yang dari Barat. Namun, sekali lagi kita lalu tidak terus anti terhadap mereka atas ketidaksesuaian dalam berpandangan. Disini, kita perlu bertemu bersama dan membicarakan bagaimana kebebasan yang dianut suatu negara tidak menyinggung ideologi negara lainnya. Kurangnya kesadaran dan toleransi antar sesama adalah akibat utama dari masalah yang terjadi seperti kasus The Innocence of Muslims.

Dalam Islam sendiri, sudah dijelaskan dalam ayat ‘Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku.’ (QS. Al-Kaafiruun: 6). Dengan begitu, kita bisa menanamkan sikap toleran bahkan ketika menghadapi penghinaan berat seperti itu. Seperti yang saya ungkaplan di atas, justru tugas kitalah untuk memberi pengertian kepada mereka bahwa Islam itu damai dan bersih dari kekotoran pemikiran semacam itu yang tidak seperti dituduhkan oleh si pembuat film tersebut. Saya yakin dia tidak paham sama sekali mengenai Islam. Jadi, tabayyun sangatlah diperlukan sebelum menciptakan stigma negatif terhadap nilai-nilai suatu agama atau kaum tertentu. Bukan karena dilandasi kebencian semata.

Saya tegaskan, sebagai umat Muslim yang sedang dirundung masalah ini sebaiknya mau menggali kembali keramahan Islam untuk dijadikan senjata melawan rasisme dan ketidak adilan yang dilakukan oleh sebagian oknum yang memang tidak bertanggung jawab. Bukan dengan anarkisme yang brutal yang sampai menelan korban. Dimana yang menjadi korban tersebut banyak yang tidak terkait langsung dengan penodaan itu yang kemudian dikambinghitamkan dan dihalalkan darahnya. Jika terjadi semacam ini secara terus menerus, maka nilai Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin makin lama akan makin pudar. Saya kira cap sebagai agama teroris dan anarkis seperti yang saya singgung di atas kiranya sudah cukup untuk kita umat Islam mau merubah stigma buruk tersebut.

Nantinya, kita bisa lebih bijak dalam menghadapi masalah-masalah seperti itu. Tidak mencari-cari pelarian emosi kepada mereka yang tidak tahu menahu bahkan sampai melakukan boikot karena hal tersebut menandakan kedangkalan kita dalam berfikir. Kalau kita tidak setuju, paling tidak janganlah menonton filmnya agar tidak tersulut emosi kita. Bagaimanapun juga, tetap respon semuanya dengan kepala dingin. Wallohu alam.

By: My Friend Lukman
READMORE - The Innocence of Muslims : Kebebasan yang Kebablasan

Google yang kita ketahui telah lama berada diposisi # 1 Alexa, namun beberapa waktu posisi no 1 Alexa telah diambil alih oleh Facebook. hal ini tentunya sangat mengejutkan bagi saya ketika melihat google berada di no 2 rangking Alexa, seketika itu pula saya tertarik mencari tahu siapa yang berada di no.1 Alexa dan ternyata saya menemukan Facebook berada di no.1 mengalahkan google yang telah memimpin selama beberapa tahun. Tentunya jika saya berharap 'It was never expected by me' meskipun Facebook nyata-nyatanya telah berada di no.1 Alexa.

This was never expected
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa ini merupakan hal yang tidak saya inginkan. Selamat kepada Facebook yang telah menempati peringkat world wide web no 1 menggantikan Google.


Facebook berhasil menggeser google ke peringkat 1 dunia


 Setelah memimpin beberapa tahun, google kini lengser ke posisi 2

 

Youtube, Yahoo dan Baidu masih tetap di posisinya masing-masing tanpa mengalami perubahan.

Namun perlu diketahui bahwa perebutan posisi no 1 antara Google dan Facebook telah terjadi beberapa bulan yang lalu. Hal ini bisa dilihat dari traffik rank kedua situs tersebut yakni Google dan Facebook saling berebut di posisi 1 Alexa.


Melalui kedua tabel Traffik rank diatas bisa dilihat bahwa Facebook dan Google saling bergantian menempati posisi 1 Alexa. Saat itu Facebook menempati posisi 1 ketika artikel ini dibuat. Saya berharap semoga hal ini tidak berlangsung lama.

I'm waiting to see Google.com again on top........ :D

READMORE - Google dan Facebook saling berebut posisi #1 di Alexa

Beberapa bulan ini kecanduan maen balap ala Need for Speed Most wanted, sebenarnya sudah lama maenin game ini, tapi karena dulu masih minjem kompi temen jadi gak pernah selesai semua misi. Bukannya saya tidak bisa menyelesaikan dengan cepat semua misi, tapi saya hanya ingin menikmati 'ketegangan' di setiap misi blacklist.

Mungkin Sebagian pembaca sudah pernah tamat 10 kali atau mungkin 20 kali, oke saya salut. itu skill anda dalam ber-balap liar.hehehehe

Tidak seperti halnya game lainnya, game ini memberikan skenario berbeda dalam memainkannya. dan mempunyai alur yang cerita yang unik dan bagus. Mulai dari 'ditipu' bang Razor, melawan semua para blacklist, berkejar-kejaran dengan polisi setempat, hingga melawan bang razor kembali. Ending dari seluruh 'ketegangan' cerita ini adalah "Final Pursuit".

Pada final pursuit, kita berada pada level heat tertinggi yaitu level heat 6 dimana semua mobil polisi (termasuk Sersan Cross) berusaha mengejar kita (the most wanted) yang waktu itu baru saja mengalahkan Blacklist 1, yaitu bang RAZOR. Dalam scene ini kita mengendarai mobil BMW M3 milik bang RAZOR dengan top speed dan akselerasi yang mantap tapi handling yang sedikit merepotkan. Perlu 5 menit untuk menyelesaikan pengejaran ini. 

Tidak ada Cool down di Final Pursuit. Yang bisa dilakukan hanyalah menghindari semua mobil polisi. Setelah lima menit berjalan, Mia Townsend akan menghubungi dan menunjukkan OLD BRIDGE sebagai tempat terakhir pengejaran. Tidak ada jalan lain selain the OLD BRIGDE untuk Anda lolos dari Sersan Cross. 

Setelah menemukan the OLD BRIDGE itu maka tancap gas sekencang-kencangnya sehingga bisa melewati jembatan itu dan......

You are the winner..(be the Most Wanted)

Congratulation

You are the Most Wanted racer in Rockport City
READMORE - Susahnya Final Pursuit Need for Speed Most Wanted.